Depkes Terus Selidiki Isu Penyakit Minamata di Teluk Buyat Sulawesi Utara Print E-mail
27 Jul 2004
Departemen Kesehatan harus berhati-hati menyatakan 4 orang warga Teluk Buyat Kab. Minahasa Sulawesi Utara menderita penyakit Minamata atau bukan, sebelum dapat dibuktikan secara medis dan laboratoris. Hasil pemeriksaan fisik dan pengamatan yang dilakukan oleh Tim Ahli Penyakit Minamata dari UI dan Depkes yang dikirim tanggal 20 Juli 2004 serta Tim Bakti Sosial FK Unsrat, RSUP Manado, Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pemberantasan Penyakit Menular (BTKL dan P2M) Depkes, Dinas Kesehatan Prov. Sulawesi Utara dan Minahasa Selatan di lokasi Desa Buyat dan Ratatotok tanggal 24 Juli 2004, menunjukkan hasil diagnosenya sebagian besar adalah penyakit ISPA, Dermatitis, Cephalgia, Common Cold, Gastritis, dan Rematik Artritis.
Mengenai 4 warga Teluk Buyat yang diisukan menderita penyakit Minamata, umumnya menderita sakit kulit dan diantaranya disertai benjolan. Oleh karena itu untuk mendapatkan kepastian diagnosa dan penyebabnya serta kepentingan masyarakat yang lebih luas, Departemen Kesehatan memutuskan untuk melakukan pemeriksaan fisik, klinis, psikis dan laboratorium secara lengkap.
Demikian penegasan Prof. Dr. Umar Fahmi Achmadi, Direktur Jenderal Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan Depkes, menanggapi maraknya pemberitaan issu penyakit Minamata yang diderita 4 warga Teluk Buyat Sulawesi Utara tanggal 27 Juli 2004 di Jakarta.
Menurut Prof. Umar Fahmi, pemeriksaan terhadap 4 orang warga Teluk Buyat yaitu Ny. Masna Stirman (39 th), Ny. Juhria (42 th), Rasyit Rahmat (38 th) dan Sri Fika (1 th 9 bln) dilakukan oleh Tim dokter RS Cipto Mangunkusumo yang terdiri dari dokter Spesialis Penyakit Dalam, Mata, Neurologi, Psikiatri, Bedah, Kulit dan Anak serta pemeriksaan laboratorium kimia terutama logam berat (merkuri, arsen, cadmium, selenium, dan cyanida).
Sedangkan Tim yang dikirimkan ke Teluk Buyat terdiri 3 Tim. Tim pertama yaitu DR. Hening Darpito, Direktur Penyehatan Air dan Sanitasi (PAS) Depkes, DR. dr. Rachmadi, SKM, Ahli Kesehatan Masyarakat dan Ahli Penyakit Minamata dari UI serta Drs. Suprianto, M.Si dari Direktorat PAS Depkes.
Tim kedua, terdiri dari Dr. Ieke Irdijati SA, MPH, Sekretaris Ditjen Bina Kesmas dan Dr. Faizati Karim, MPH Direktur Kesehatan Komunitas Depkes untuk melakukan peninjauan kesehatan masyarakat di sekitar Teluk Buyat dan 10 penyakit terbanyak yang diderita masyarakat dan kecenderungannya di Puskesmas setempat dalam beberapa tahun terakhir.
Tim lainnya terdiri dari Dr. Erna Tresnaningsih, MOH, Ph.D, Kepala Pusat Kesehatan Kerja Depkes, DR. Tan Malaka, MOH, Asosiasi Hiperkes/Pakar dan Praktisi Kesehatan Kerja dan Dr. Sudjoko Kuswadji, MSc.OM, Ketua Ikatan Dokter Kesehatan Kerja Indonesia. Tim ini bertugas untuk melakukan review terhadap pabrik PT NMR dalam hal manajemen kesehatan kerja dan manajemen lingkungan meliputi antara lain data-data AMDAL serta RKL/RPL (Rencana Kelola Limbah dan Rencana Pengolahan Limbah).
Tim tersebut, saat ini sudah mengambil sample ulang terhadap 15 responden untuk pemeriksaan rambut dan 8 untuk pemeriksaan darah di BTKL dan P2M Manado. Selain itu sedang diambil ulang sample 12 ekor ikan dari Pelelalangan Ikan Ratatotok untuk diperiksa di Balai Besar POM Sulawesi Utara.
Menurut Prof. Umar Fahmi, istilah Minamata pertama kali muncul karena adanya laporan banyaknya pasien yang system syarafnya rusak pada masyarakat di Teluk Minamata Jepang tahun 1956. Setelah diteliti ternyata kasus tersebut berhubungan dengan pencemaran merkuri yang dibuang tanpa didetoksifikasi terlebih dahulu oleh sebuah industri fertilizer.
Lebih lanjut ditegaskan, minamata itu adalah penyakit yang disebabkan keracunan methyl merkuri yang mengakibatkan terjadinya gangguan syaraf pusat akibat logam merkuri. Pada penderita terjadi degenerasi sel-sel syaraf pada otak kecil, sarung selaput syaraf dan bagian otak yang mengatur penglihatan. Selain penglihatan juga terdapat paresthesia (kesemutan), tremor, gangguan bicara, kehilangan daya ingat, ataxia dan kelainan syaraf lainnya.
Di alam, sebagian logam berat merkuri dapat ditransformasikan menjadi bentuk senyawa methyl merkuri yang merupakan penyebab penyakit Minamata. Senyawa methyl merkuri kemudian melalui plankton masuk kedalam rantai makanan, terutama ikan.
Methyl merkuri merupakan bentuk senyawa organik yang penting berisiko terhadap kesehatan masyarakat. Methyl merkuri didistribusikan ke seluruh jaringan terutama di darah dan otak. 90% ditemukan dalam darah merah dan metabolisme secara lambat, 90% akan diekskresikan melalui empedu ke tinja dan sisanya melalui urine. Keracunan merkuri terutama menyebabkan perusakan susunan syaraf pusat dan ginjal. Pada keracunan akut dapat menimbulkan gangguan pada system saluran pencernaan dan pernafasan. Methyl merkuri dapat menembus blood brain barrier dan menimbulkan kerusakan di otak dan bersifat irreversible.
Hubungan kadar merkuri dengan dampak kesehatan yang ditimbulkan adalah bila kadar Hg dalam urine 20 ug/l biasanya tidak ada gejala. Bila kadarnya 20 – 100 ug/l terjadi penurunan respons konduksi syaraf, gangguan bicara dan tremor. Bila kadarnya 100 - 500 ug/l menyebabkan tremor, kehilangan daya ingat, irritable dan kelainan syaraf lainnya. Sedangkan kadar 500-1000 ug/l akan disertai gangguan ginjal. Namun indikator kunci penyakit Minamata adalah diketemukannya senyawa methyl merkuri baik pada tubuh manusia maupun rantai makanan khususnya ikan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Word of the Day
wordless discuss | |
Definition: | (adjective) Expressed without speech. |
Synonyms: | mute, unspoken, tongueless |
Usage: | Never a hearty breakfaster, he had found himself under the influence of her wordless disapproval physically unable to consume the fried egg that confronted him. |
Word of the Day
provided by The Free Dictionary
Article of the Day
![]() ![]() CaribouCaribou, or reindeer, are wild, North American arctic and subarctic deer that are capable of traveling 3,000 mi (5,000 km) a year and reaching speeds of up to 50 mph (80 km/h). Each year, millions of caribou in northern Canada and Alaska migrate in large herds, using their wide, sharp-edged hooves to travel on snow and ice and even swim across wide lakes or rivers. Caribou derive their name from a word in the Mi'kmaq language meaning "snow-shoveler"—a reference to their habit of doing what? More... Discuss |
Article of the Day
provided by The Free Dictionary
This Day in History
![]() ![]() Hersheypark Opens in Pennsylvania (1907)Milton Hershey, founder of the Hershey Chocolate Company, originally created Hersheypark for his employees. Situated along a creek, it was a good spot for boating, picnicking, and enjoying baseball, which is what visitors did on the park's first day in 1907. The next year, the park added its first ride, a carousel. Over the decades, as the park expanded, it grew from a regional amusement to a national attraction. In what year did it bring the first looping roller coaster to the East Coast? More... Discuss |
This Day in History
provided by The Free Dictionary
Today's Birthday
![]() ![]() Sue Taylor Grafton (1940)A onetime screenwriter, Grafton began writing detective novels after a bitter and protracted custody battle left her daydreaming about the vengeful crimes she would have liked to commit but could not. As a means of escape, she created private detective Kinsey Millhone, the protagonist in a series of alphabet-titled novels such as A is for Alibi and B is for Burglar. After G Is for Gumshoe, she was able to quit screenwriting. Why won't she sell the film rights to her books? More... Discuss |
Today's Birthday
provided by The Free Dictionary
In the News
In the News
provided by The Free Dictionary
Quote of the Day
![]() ![]() George Eliot (1819-1880) Discuss |
Quote of the Day
provided by The Free Library
Match Up
Match Up
provided by The Free Dictionary
Hangman
Hangman
provided by The Free Dictionary
Tidak ada komentar:
Posting Komentar